WASHINGTON -- Mohammed Robert Heft mulai tertarik dengan ajaran Islam ketika bertemu ulama asal Palestina, Hosam Taha.
Saat ditemui Heft, Taha melihat kalung salib melingkar di leher Heft. "Yesus bukanlah juru selamat Anda," sebut Taha seperti dinukil dari Arabnews.com, Rabu (20/2).
Penasaran dengan pertanyaan Taha, Heft memberanikan diri meminta penjelasan. Melalui penjelasan yang memakan waktu tiga hari itu, Heft akhirnya memutuskan memeluk Islam.
"Saya menjadi sadar, tidak membutuhkan Tuhan dalam bentuk patung," ucap Heft mantap.
Menurut Heft yang terpenting dari hal itu adalah eksistensi. "Tuhan yang sebenarnya ada dalam hati kita, itulah yang membuatku menjadi muslim," ungkap dia.
Yang membuat Heft begitu yakin, setiap hal apapun itu memiliki panduan. Heft melihat Alquran, merupakan panduan hidup seorang muslim yang memberitahukan bagaimana konsep Ketuhanan, cara berhubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dengan manusia.
Saat ditemui Heft, Taha melihat kalung salib melingkar di leher Heft. "Yesus bukanlah juru selamat Anda," sebut Taha seperti dinukil dari Arabnews.com, Rabu (20/2).
Penasaran dengan pertanyaan Taha, Heft memberanikan diri meminta penjelasan. Melalui penjelasan yang memakan waktu tiga hari itu, Heft akhirnya memutuskan memeluk Islam.
"Saya menjadi sadar, tidak membutuhkan Tuhan dalam bentuk patung," ucap Heft mantap.
Menurut Heft yang terpenting dari hal itu adalah eksistensi. "Tuhan yang sebenarnya ada dalam hati kita, itulah yang membuatku menjadi muslim," ungkap dia.
Yang membuat Heft begitu yakin, setiap hal apapun itu memiliki panduan. Heft melihat Alquran, merupakan panduan hidup seorang muslim yang memberitahukan bagaimana konsep Ketuhanan, cara berhubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dengan manusia.