Ini Merupakan pertanyaan dari kaum non-muslim yang menganggap bahwa allah adalah tuhan yang tidak ada, karena allah swt tidak pernah menunjukan/menampakan wujudnya dihadapan manusia. Ini sangat berbeda dengan tuhan-tuhan yang dihanggap dan disembah oleh kaum non-muslim yang menunjukan wujudnya yang serupa dengan penyembahnya, Pantaskah tuhan itu serupa dengan ciptaannya.?
Dalam kajian islam, tuhan itu tidak dapat dilihat oleh penglihatan mata, tidak dapat disentuh,tidak dapat didengar oleh manusia biasa, tuhan tidak serupa dengan ciptaannya mau dibumi ataupun dilangit, tuhan tidak beranak dan tuhan itu maha esa yang tidak bisa diduakan ataupun ditigakan.
Dallil Dalam Quran dan Injil : Tidak Terlihatnya Allah
Dalam injil Disebutkan : (37) Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, Yohanes 5
(20) Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." Keluaran 33
Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin. (I Timotius 1:17)
Dalam Al-Quran Disebutkan : Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.(Qs Yasin [36] : 11)
(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.(Qs Al-Anam [6] : 102-103)
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
(QS Al-Mulk [67] : 2)
Semua bukti-bukti ini sudah sangat jelas bahwa allah adalah tuhan yang tidak terlihat.namun sangat hebat jika manusia tetap menyatakan bahwa allah adalah tuhan yang tidak ada.
Berikut ini Penjelasan Allah Dapat Dilihat Oleh manusia Setelah manusia Melewati Kematian :
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah, melihat Allah di akhirat nanti adalah pasti kebenarannya dan barangsiapa yang mengingkarinya berarti kafir. Orang-orang mukmin akan melihatNya pada hari kiamat dan ketika mereka berada di dalam jannah sebagaimana dikehendaki oleh Allah. Keyakinan seperti ini berdasarkan ijma' Ahlus Sunnah. Dasarnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Mereka melihat RabbNya". [Al-Qiyamah : 22-23]
Allah juga berfirman.
"Artinya : Bagi orang-orang yang berbuat ihsan, ada pahala yang terbaik dan tambahan". [Yunus : 26]
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menafsirkan tambahan dengan kenikmatan melihat wajah Allah. Disebutkan pula dalam hadits bahwa orang-orang beriman akan melihat Rabb mereka pada hari kiamat dan ketika di dalam jannah.
Adapun dalam kehidupan dunia, maka tiada seorangpun yang bisa melihat Allah. Allah berfirman.
"Artinya : Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan". [Al-An'aam : 103]
Allah pernah berfirman kepada Nabi Musa : 'Lantaraanii' (kamu tidak akan bisa melihat-Ku) [Al-A'raf : 143]. Disebutkan pula bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda.
"Artinya : Ketahuilah bahwa tiada seorangpun yang akan bisa melihat Rabb-nya sehingga ia mati".
Melihat Allah merupakan kenikmatan yang tertinggi bagi penghuni jannah. Sedangkan dunia kita ini adalah bukan tempat kenikmatan, akan tetapi merupakan tempat bersusah payah, bersedih dan tempat pemberian beban (taklif) atau tempat usaha. Jadi Allah tidak bisa dilihat di dunia sekarang ini, akan tetapi di akhirat nanti orang-orang beriman akan melihatNya.
Sedangkan orang-orang kafir, di akhiratpun nanti tetap tidak bisa melihat Allah, karena mereka dihalangi untuk melihatNya, Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Tidak demikian, namun sesungguhnya mereka pada hari (kiamat) itu benar-benar terhalang dari melihat Rabb mereka". [Al-Muthaffifin : 15]
Dalam kajian islam, tuhan itu tidak dapat dilihat oleh penglihatan mata, tidak dapat disentuh,tidak dapat didengar oleh manusia biasa, tuhan tidak serupa dengan ciptaannya mau dibumi ataupun dilangit, tuhan tidak beranak dan tuhan itu maha esa yang tidak bisa diduakan ataupun ditigakan.
Dallil Dalam Quran dan Injil : Tidak Terlihatnya Allah
Dalam injil Disebutkan : (37) Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, Yohanes 5
(20) Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." Keluaran 33
Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin. (I Timotius 1:17)
Dalam Al-Quran Disebutkan : Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.(Qs Yasin [36] : 11)
(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.(Qs Al-Anam [6] : 102-103)
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
(QS Al-Mulk [67] : 2)
Semua bukti-bukti ini sudah sangat jelas bahwa allah adalah tuhan yang tidak terlihat.namun sangat hebat jika manusia tetap menyatakan bahwa allah adalah tuhan yang tidak ada.
Berikut ini Penjelasan Allah Dapat Dilihat Oleh manusia Setelah manusia Melewati Kematian :
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah, melihat Allah di akhirat nanti adalah pasti kebenarannya dan barangsiapa yang mengingkarinya berarti kafir. Orang-orang mukmin akan melihatNya pada hari kiamat dan ketika mereka berada di dalam jannah sebagaimana dikehendaki oleh Allah. Keyakinan seperti ini berdasarkan ijma' Ahlus Sunnah. Dasarnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Mereka melihat RabbNya". [Al-Qiyamah : 22-23]
Allah juga berfirman.
"Artinya : Bagi orang-orang yang berbuat ihsan, ada pahala yang terbaik dan tambahan". [Yunus : 26]
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menafsirkan tambahan dengan kenikmatan melihat wajah Allah. Disebutkan pula dalam hadits bahwa orang-orang beriman akan melihat Rabb mereka pada hari kiamat dan ketika di dalam jannah.
Adapun dalam kehidupan dunia, maka tiada seorangpun yang bisa melihat Allah. Allah berfirman.
"Artinya : Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan". [Al-An'aam : 103]
Allah pernah berfirman kepada Nabi Musa : 'Lantaraanii' (kamu tidak akan bisa melihat-Ku) [Al-A'raf : 143]. Disebutkan pula bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda.
"Artinya : Ketahuilah bahwa tiada seorangpun yang akan bisa melihat Rabb-nya sehingga ia mati".
Melihat Allah merupakan kenikmatan yang tertinggi bagi penghuni jannah. Sedangkan dunia kita ini adalah bukan tempat kenikmatan, akan tetapi merupakan tempat bersusah payah, bersedih dan tempat pemberian beban (taklif) atau tempat usaha. Jadi Allah tidak bisa dilihat di dunia sekarang ini, akan tetapi di akhirat nanti orang-orang beriman akan melihatNya.
Sedangkan orang-orang kafir, di akhiratpun nanti tetap tidak bisa melihat Allah, karena mereka dihalangi untuk melihatNya, Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Tidak demikian, namun sesungguhnya mereka pada hari (kiamat) itu benar-benar terhalang dari melihat Rabb mereka". [Al-Muthaffifin : 15]