PARIS
– Berkoar-koar mengklaim pasukannya memetik kemenangan melawan
mujahidin di Mali, kini pasukan kafir Perancis malah mendapat perlawanan
yang sengit dari mujahidin. Selasa (19/2/2013), Kementrian Pertahanan
Prancis mengatakan, militer Prancis dan Chad terlibat pertempuran
sengit, yang mengakibatkan seorang pasukannya tewas. Keduanya tengah
melancarkan operasi penumpasan gerilyawan (baca :mujahidin)di wilayah
utara dan berlanjut hingga ke wilayah perbatasan Mali dan Aljazair.
Operasi tersebut bertujuan untuk menghancurkan dan membongkar markas
mujahidin Mali.
Kementrian Pertahanan Prancis mengatakan sebuah resimen yang terdiri dari 150 tentara melancarkan serangan di pegunungan Adrar des Ifoghas, sebuah wilayah terpencil di wilayah utara. Dalam operasi tersebut militer Prancis didukung dari darat dan udara oleh iring-iringan tank patroli dan jet tempur Mirage.
“Militer Prancis telah menemukan adanya unsur-unsur ‘teroris’ (baca : mujahidin) di tempat persembunyiaan mereka. Dalam operasi pengejaran tersebut seorang tentara Prancis, ungkap pernyataan Kementrian Pertahanan Prancis, seperti dilansir Reuters, Rabu (20/2/2013).
Informasi tewasnya seorang tentara Prancis tersebut sempat disinggung oleh Presiden Prancis Francois Hollande di sela-sela kunjunganya ke Yunani. Dia mengatakan sebuah pertempuran serius dengan gerilywan dan berlanjut ke wilayah perbatasan antara Mali dan Aljazai. ” Militer kami saat ini tengah terlibat pertempuran sengit di zona yang sangat berbahaya, di Ifoghas. Wilayah ini merupakan lokasi terakhir serangan yang dilancarkan oleh militer Prancis,” ungkap Hollande.
Seperti diberitakan Presstv, tentara yang tewas tersebut bernama Sergeant Harold Vormezeele. Dia adalah tentara Prancis kedua yang tewas sejak Perancis mengirim pasukan ke Mali bulan lalu untuk membantu menggulingkan mujahidin Imarah Islam Azawad yang menduduki wilyah utara negara itu.
Semoga Allah SWT memberikan pertolongan dan kemenangan kepada mujahidin dalam setiap pertempuran melawan musuh-musuh Islam. Aamiin
Sumber : diolah dari sindonews
Kementrian Pertahanan Prancis mengatakan sebuah resimen yang terdiri dari 150 tentara melancarkan serangan di pegunungan Adrar des Ifoghas, sebuah wilayah terpencil di wilayah utara. Dalam operasi tersebut militer Prancis didukung dari darat dan udara oleh iring-iringan tank patroli dan jet tempur Mirage.
“Militer Prancis telah menemukan adanya unsur-unsur ‘teroris’ (baca : mujahidin) di tempat persembunyiaan mereka. Dalam operasi pengejaran tersebut seorang tentara Prancis, ungkap pernyataan Kementrian Pertahanan Prancis, seperti dilansir Reuters, Rabu (20/2/2013).
Informasi tewasnya seorang tentara Prancis tersebut sempat disinggung oleh Presiden Prancis Francois Hollande di sela-sela kunjunganya ke Yunani. Dia mengatakan sebuah pertempuran serius dengan gerilywan dan berlanjut ke wilayah perbatasan antara Mali dan Aljazai. ” Militer kami saat ini tengah terlibat pertempuran sengit di zona yang sangat berbahaya, di Ifoghas. Wilayah ini merupakan lokasi terakhir serangan yang dilancarkan oleh militer Prancis,” ungkap Hollande.
Seperti diberitakan Presstv, tentara yang tewas tersebut bernama Sergeant Harold Vormezeele. Dia adalah tentara Prancis kedua yang tewas sejak Perancis mengirim pasukan ke Mali bulan lalu untuk membantu menggulingkan mujahidin Imarah Islam Azawad yang menduduki wilyah utara negara itu.
Semoga Allah SWT memberikan pertolongan dan kemenangan kepada mujahidin dalam setiap pertempuran melawan musuh-musuh Islam. Aamiin
Sumber : diolah dari sindonews