Home » » Budha : Sebuah Agama Berhala

Budha : Sebuah Agama Berhala

Written By Khalifah Muslim on Minggu, 06 Januari 2013 | 02.15

Gambar 1
Sekitar 2500 tahun yang lalu, ajaran Buddha muncul di timur laut India, dan pada saat itu mengembangkan pengaruhnya melalui Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Cina, Jepang, Tibet, Mongolia, Manchuria, Korea, dan Nepal. Saat ini, agama ini mempunyai sekitar 330 juta pengikut.

Pengertian ajaran Buddha selalu beragam, sejalan dengan cara pemeluk Buddha memahami arti kehidupan. Bagi beberapa orang, ajaran Buddha merupakan sebuah agama, sementara lainnya menganggapnya sebuah aliran atau bentuk filsafat. Namun dari pandangan kehidupan dan semua kegiatannya, akhirnya jelas bahwa ajaran Buddha adalah agama penyembah berhala dan bersifat takhayul. 

Karena ajaran Buddha adalah sebuah agama tak mengenal Tuhan dan kurang meyakini adanya Tuhan, agama ini juga menolak adanya malaikat, akhirat yang abadi, neraka, dan Hari Pembalasan.

Siddhartha Gautama, pendiri ajaran Buddha, dilahirkan di kota India Kapilawastu dan hidup antara 563 dan 483 SM. Pada saat itu, agama utama di India adalah Brahmanisme, agama penjajah Arya. Menurut tata nilai kasta Arya yang kaku dan tak tergoyahkan, seluruh masyarakat dibagi atas empat kelompok, yang masing-masingnya dibagi lagi menjadi kasta-kasta. Pendeta Brahma adalah kelompok masyarakat yang paling tinggi dan mereka tanpa ampun menindas rakyat yang kedudukannya lebih rendah.
Gambar : 2
Gautama dilahirkan sebagai putera seorang pangeran kaya dengan nama lahir Suddhodana, dalam keluarga bangsawan Sakya. 

Setelah menghabiskan usia mudanya dalam kesenangan dan kemudahan, Gautama meninggalkan istana pada usia 29 dan menjadi pencari ketenangan jiwa yang berlanjut hingga kematiannya di usia 80. Sepanjang kehidupannya, ia membangun dasar-dasar pemikiran yang dengan berlalunya waktu berkembang menjadi ajaran yang sekarang kita sebut ajaran Buddha.

Kata Buddha berarti “orang yang bangkit, atau mendapat pencerahan,” menandakan tercapainya tingkat kejiwaan seperti yang telah dicapai oleh Siddhartha Gautama. Ajaran-ajaran dan kitab-kitab Buddha yang disampaikan pada kita tidaklah berasal dari masa kehidupannya, melainkan ditulis antara 300 hingga 400 tahun setelah kematiannya. Dalam halaman-halaman berikut pada buku ini, kita akan meneliti kitab-kitab ini secara terperinci dan kita akan lihat bahwa semuanya berisi keyakinan palsu, kegiatan-kegiatan yang menyalahi seluruh logika dan menampilkan Buddha secara sesat sebagai sebuah patung yang disembah.

Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah) nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.(Qs 53 : 23)
 _________________________________________________________
Gambar 1 : Sebuah patung Chenresig yang disebut oleh kalangan Buddha Tibet sebagai “Pelindung Tibet.” Dengan sebelas kepala dan beberapa tangan, Chenresig punya beberapa nama dalam tradisi Buddha Tibet. Tapi tidak ada orang yang pintar yang pernah mempercayai omong kosong bahwa patung yang terbuat dari kayu dan batu bisa punya segala kekuatan atau kekuasaan.

Gambar 2 : The Yun-kang Caves in southern China date from the 5th century
Sumber : Harun Yahya dalam Buku "Islam Dan Budha"
___________________________________________________________
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.(Qs Al-Mulk [67] : 12)
Share this article :
digitalhuda.com
yufid.com
peluang usaha


 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Islam Respon - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger