Kementerian Urusan Tahanan Palestina melaporkan,pihaknya menyaksikan peningkatan tajam terhadap kasus pelanggaran HAM yang dilakukan Israel terhadap anak-anak Palestina.
Menurut Kementerian Urusan Tahanan Palestina, tentara Israel telah menculik 900 anak-anak Palestina. Padahal tahun lalu jumlah anak-anak Palestina yang diculik tentara Israel lebih sedikit, yaitu 700 anak.
Tentara Israel juga dilaporkan dengan kasar masuk ke rumah mereka dengan menghancurkan pintu rumah mereka. Tentara juga merusak furnitur dan properti selama mencari anak-anak Palestina.
Tanpa surat perintah, tentara ini menculik anak-anak dan membawa mereka ke tujuan yang tidak diketahui.
Menurut laman International Middle East Media Center, Jumat (28/12), teradapt 140 anak-anak Palestina yang saat ini sedang diinterogasi atau menunggu sidang. Jumlah total anak Palestina yang ditahan 190, termasuk 32 orang yang berusia di bawah 16 tahun.
Sebagian besar anak-anak yang diculik dibawa ke pusat interogasi di pemukiman ilegal Israel, seperti Keryat Arba ', Maaleh Adumim, Dan Shomron, dan beberapa pemukiman yang lain.
Kementerian Urusan Tahanan Palestina juga menyebutkan bahwa 95 persen anak-anak yang diculik ternyata diserang, dipukuli dan disiksa selama penahanan mereka.
Sebagian besar anak-anak diculik dari rumah mereka antara jam 02.00 dini hari waktu setempat dan jam 04.00 subuh waktu setempat. Anak-anak yang diborgol dan ditutup matanya, dipukul dan ditendang.
Tidak hanya itu, para tentara Israel ini juga memaksa mereka untuk duduk di lantai jip militer dan akan kaki para tentara Israel diletakkan di wajah dan kepala anak-anak yang tidak berdosa itu.
Sebagian besar anak-anak yang diculik disiksa dan dilecehkan saat penangkapan mereka. Pasukan Israel akan memukul dan menendang mereka dengan senjata mereka dan sepatu bot, dan kadang-kadang dengan tongkat.
Tentara menyerang dan menghina orang tua anak-anak yang mereka culik. Mereka tak segan menembakkan peluru, granat, dan gas terhadap anak-anak
Seorang korban penculikan Nassar, pada tanggal 2 Februari 2010 lalu dibawa ke kamp militer Etzion di mana ia dipaksa untuk berdiri saat cuaca dingin dan hujan selama beberapa jam, dan berulang kali dipukuli dan ditekan.
Bahkan ketika Nassar dibawa ke ruang interogasi, para interogator menyetrumnya dengan arus listrik sampai ia kehilangan kesadaran.(ROL)
