Mahasiswa/i IAIN Ikut Misa Natal
Di tengah gencarnya larangan dari oknum elite keagamaan Islam bahkan
fatwa haram memberikan ucapan Selamat Natal bagi umat Kristiani, dua
belas mahasiswi-mahasiswa fakultas Ilmu Perbandingan Agama IAIN
Walisanga Semarang “membuat terobosan luar biasa … dan memberikan
kesejukan harmoni.”
Sesaat
menjelang dimulainya Perayaan Ekaristi (Misa) Malam Natal di Gereja
Kebon Dalem, rombongan mahasiswi-mahasiswa IAIN Walisanga menjumpai
Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung
Semarang yang juga Pastor Paroki Gereja Kebon Dalem, Pastor Aloys Budi
Purnomo Pr, dan memohon ijin untuk mengikuti Misa Malam Natal di gereja
itu.
“Saya pikir, mereka datang untuk ikut ‘mengamankan’
jalannya perayaan Misa Malam Natal, ternyata mereka mengatakan mau ikut
serta dari awal sampai selesai,” imam itu bercerita kepada media.
“Karena semua bangku dan kursi di dalam dan di luar gereja sudah
dipadati oleh ribuan umat yang hadir, maka mereka dipersilakan duduk di
kursi lipat yang disediakan secara mendadak di bagian paling depan di
dalam gereja,” cerita imam itu.
Dijelaskan bahwa keduabelas
mahasiswi-mahasiswa dengan khidmat mengikuti jalannya upacara Misa Malam
Natal. “Ketika mereka saya perkenalkan kepada umat, umat dengan
antusias, secara spontan menyambut mereka dengan tepuk tangan! Yesus
Kristus memang lahir bukan hanya untuk orang Kristiani, tetapi untuk
siapa pun juga!” kata imam itu.
Peristiwa itu, jelas Pastor
Budi Purnomo Pr, menjadi penting di tengah disertifikasi spiritual saat
orang mudah terjebak dalam padang gurun kekeringan rohani yang bahkan
membuat orang menolak keberadaan Tuhan. “Apa pun yang menjadi motivasi
mereka, kehadiran mereka dalam Misa Malam Natal hingga selesai,
memberikan kesejukan harmoni di tengah padang gurun kehausan orang
mendambakan hidup rukun dan damai!” tegas imam itu.***