Komunitas Muslim Inggris |
Menteri Senior Negara untuk Agama dan Komunitas, Baroness Sayeeda Warsi mengatakan data dari Asosiasi Kepala Kepolisian Inggris menunjukkan lebih dari 60 persen kejahatan karena kebencian agama dilakukan terhadap warga Muslim. Karena itu, dia menyerukan hal tersebut perlu ditangani dengan efektif.
Dalam sebuah wawancara, Warsi mengatakan lebih dari 1.500 di Inggris menjadi tempat pelaporan kejahatan anti Muslim. Mereka akan meneruskan laporan kepada polisi atau lembaga yang didirikan pemerintah Measuring Anti-Muslim Attacks (Tell MAMA). Mereka akan memberikan dukungan pada korban, mendorong pelaporan, serta mendata insiden.
Warsi mengatakan masjid harus berperan dalam pelaporan kejahatan karena kebencian agama. Masjid juga dinilai perlu kerjasama dengan instansi terkait sehingga dapat mendalami permasalahan. "Perempuan Muslim sering mengeluh perilaku buruk yang mereka hadapi di pusat-pusat kota, " ujar Warsi seperti dikutip PressTV, Selasa (5/2).
Menurut diia, masalah Islamophobia di Inggris sudah mengkhawatirkan. Namun, pelaporan masih kurang. "Harus ada register di setiap masjid yang mendaftar insiden apapun. Beberapa masjid sudah melakukan itu tapi masih banyak yang belum, " ungkap Warsi.
Warsi menilai komunitas muslim menghadapi tantangan besar. "Kita tidak ingin anak-anak tumbuh dalam lingkungan di mana mereka benci, dilihat dengan kecurigaan, dan diperlakukan berbeda. Itulah mengapa saya meminta masyarakat untuk maju dan memenuhi tanggung jawab mereka, " ujar dia.
Tahun lalu, sedikitnya ada 13.277 penuntutan terhadap kejahatan ras dan agama. Sekitar 83 persen diantaranya berhasil. Namun, data itu dinilai tidak mencerminkan gambaran lengkap karena masih kurangnya informasi statistik tentang kejahatan Islamophobia atau kebencian agama dari semua kelompok agama. (Rol)