Oleh: Dr Muhammad Hariyadi, MA
Sudah menjadi pengatahuan bersama bahwa setiap Nabi dan Rasul dijaga oleh Allah SWT dari kesalahan dan dosa (Maksum), termasuk Nabi Muhammad SAW.
Kesalahan
kecil dan tidak berarti bagi kaum awam tidaklah pernah mengkhawatirkan
mereka, namun bagi maqam para nabi dan rasul maka hal tersebut bisa
menjadi masalah besar dalam kaitannya dengan kredibilitasnya (muru'ah). Hal itu tidak lain karena perbedaan sikap dan pandangan (maqam) dalam melihat substansi sebuah kesalahan dan perbedaan kualitas pribadi masing-masing jiwa.
Allah
SWT menjaga kemaksuman Nabi Muhammad SAW secara fisik maupun non fisik.
Terlahir dalam keadaan tersunat, penjagaan atas keterbukaan auratnya di
mata masyarakat, terlindungi dari kemaksiyatan dan keburukan perilaku
kaumnya, dan keterjagaan fisiknya terjatuh dalam kemungkaran merupakan
beberapa bentuk penjagaan Allah SWT secara fisik terhadap Muhammad SAW.
Sedangkan
penjagaan non fisik dianugerahkan oleh Allah SWT dalam bentuk
ketundukan hawa nafsu Nabi Muhammad pada bimbingan ilahi, pembersihan
hatinya dari sifat tercela melalui pembedahan dadanya, dan kegemaran
hatinya pada tradisi khalwat sebagai bentuk persiapan hati dan ibadah
sebelum datangnya wahyu pertama.
Suatu hari Muhammad kecil yang
hidup di perkampungan Halimatus Sa'diyah berkeinginan untuk mendengarkan
musik pada resepsi pernikahan di Makkah. Berangkatlah Muhammad sore itu
dengan berpamitan kepada kawannya sesama penggembala kambing. Ketika
waktu malam sampai di Makkah, Muhammad menyaksikan sebuah resepsi
pernikahan yang di dalamnya terdapat hiburan musik.
Muhammad
duduk di tempat itu, namun tiba-tiba dirinya mengantuk, dan ditidurkan
oleh Allah SWT. Muhammad baru bangun satelah sinar matahari menerpa
dirinya. Pagi hari Muhammad kembali ke kampung ibu susuannya dan ditanya
oleh kawannya, "Apa yang kamu saksikan?"
Muhamamd menjawab: "Aku tidak melakukan apa-apa." Kemudian Muhammad menceritakan kejadian tertidurnya kepada kawannya.
Malam
berikutnya Muhammad kembali ke Makkah dengan tujuan yang sama, namun
peniduran Allah kembali terjadi pada pengalaman yang kedua. Pada saat
kawannya bertanya, Muhammad menjawab bahwa ia tidak menyaksikan dan
mendengar apa-apa karena tertidur hingga waktu pagi tiba.
Suatu
waktu salah seorang pedagang dari Qabilah Az-Zabidi di Yaman dizalimi
oleh Al-Ash bin Wail As-Sahmi dari Quraish yang tidak membayar barang
dagangan. Merasa tidak ada yang menolong, pedagang dari Yaman tersebut
naik ke gunung Abi Qubais dan menyeru kaum Quraish yang berkumpul di
tempat itu. Dia berteriak menyerukan supaya haknya yang terzalimi
dikembalikan.
Az-Zubair bin Abdul Muthalib mengumpulkan beberapa
qabilah di antaranya Bani Hasyim, Bani Zuhrah, dan Bani Taim di rumah
Abdullah bin Ja'dan untuk membuat perjanjian pengembalian hak orang yang
terzalimi tersebut. Muhammad SAW termasuk yang hadir dalam perjanjian
itu dan mereka menemui Wail serta mengambil dengan paksa barang milik
pedagang Az-Zabidi.
Muhammad SAW berkata mengenai kejadian
tersebut. "Saya telah menyaksikan di rumah Abdullah bin Ja'dan, sebuah
perjanjian yang lebih aku cintai dari pada seekor unta berwarna merah,
seandainya saya diajak dalam perjanjian yang sama dalam Islam, maka saya
akan bergabung." (Al Bidayah wa Al-Nihayah).
Kedua riwayat
tersebut yang satu menegaskan mengenai kemaksuman Muhammad secara fisik
dan yang lainnya secara non fisik, yaitu berupa kecenderungan dan
keperpihakan hati Muhammad pada keadilan.
Demikianlah Allah SWT
menjaga kemaksuman nabi tercintanya, sebab kemaksuman tersebut
dipersiapkan dalam rangka menerima wahyu, sehingga sesuatu yang suci
harus diturunkan kepada pribadi yang suci.
Lebih dari itu,
kemaksuman memberikan penegasan bahwa jika manusia pada umumnya
mendapat pengajaran dan bimbingan manusia melalui madrasah insaniyah,
maka madrasah para nabi dan rasul adalah madrasah rabbaniyah, sehingga
kendati mereka secara fisik sama dengan manusia pada umumnya, tetapi SDM
yang terdapat di dalam tubuhnya sungguh benar-benar berbeda dengan
manusia biasa.
Wallahu A'lam.
Kemaksuman Nabi Muhammad SAW
Written By Khalifah Muslim on Sabtu, 26 Januari 2013 | 20.13
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.