Diriwayatkan daripada Anas bin Malik
katanya: Sesungguhnya beberapa orang dari daerah Urainah datang ke
Madinah untuk menemui Rasulullah SAW mereka telah mengidap sakit perut
yang agak serius. Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada mereka: Sekiranya
kamu mau, keluarlah dan carilah unta sedekah, maka kamu minumlah susu
dan air kencingnya. Lalu mereka meminumnya, dan ternyata mereka menjadi
sehat. Kemudian mereka pergi kepada sekumpulan pengembala lalu mereka
membunuh pengembala yang tidak berdosa itu dan mereka telah menjadi
murtad (keluar dari Islam.) Mereka juga telah melarikan unta milik
Rasulullah SAW, kemudian peristiwa itu diceritakan kepada Rasulullah
Air kencing unta memiliki kandungan zat-zat yang bermanfaat seperti kalium, albumin dan magnesium yang tinggi. Kaedah perubatan air kencing unta ini pernah dijadikan karya tulisan ilmiah oleh Ir.Muhammad Auhaj Muhammad.
Beliau menghuraikan kaedah perubatan ini telah lama ditemui sejak
berabad-abad yang lalu. Dalam karya beliau, dapat disimpulkan di sini
bahawa air kencing unta memiliki kepekatan yang tinggi berbanding air kencing lain dan sangat berkesan dalam membasmi virus dan bakteria.
Selain kanser, ia dapat merawat rambut gugur
dengan cara memperkuatkan rambut. mereka yang mengalami masalah ini
boleh mengunakan air kencing unta khususnya air kencing unta yang masih
muda.
Air Seni Unta Manjur Obati Kanker
Setelah menghabiskan waktu lebih dari lima tahun penelitian di laboratorium, Dr. Faten Abdel-Rahman Khorshid,
ilmuwan Saudi yang juga staf King Abdul Aziz University (KAAU) dan
Presiden Tissues Culture Unit di Pusat Penelitian Medis King Fahd itu,
menemukan bahwa partikel nano dalam air seni hewan onta dapat melawan
sel kanker dengan baik.
Penelitiannya diawali dengan eksperimen menggunakan air seni onta,
sel kanker yang ada di organ paru-paru seorang pasien, serta tikus yang
disuntikkan sel kanker leukimia dan air seni onta.
Berbicara kepada Saudi Gaette Dr. Khorshid mengatakan, ia
terinspirasi oleh saran pengobatan dari Rasulullah shalallahu alaihi
wasalam bahwa air seni onta mengandung zat alami yang bisa membasmi sel
berbahaya, serta menjaga sel-sel sehat pada pasien pengidap kanker.
“Pengobatan ini bukan sebuah penemuan baru, melainkan diambil dari warisan peninggalan Nabi kita,” katanya.
Dalam sebuah hadits dari Bukhari (2855) dan Muslim (1671) dikatakan,
beberapa orang datang ke Madinah dan jatuh sakit dengan perut yang
membesar. Rasulullah menyuruh untuk mencampur susu onta dengan air
seninya, kemudian diminum. Setelah itu mereka pun sembuh. Perut yang
bengkak mengindikasikan kemungkinan adanya edema, penyakit liver, atau
kanker.
Lebih lanjut Dr. Khorshid mengatakan bahwa ia bukan dokter, melainkan
seorang ilmuwan yang pekerjaannya meliputi melakukan persiapan dan
percobaan terhadap obat-obatan di laboratorium, serta mengawasi
pembuatan, percobaan dan pemberian obat kepada pasien.
“Kami telah meneliti dan mengkaji (air seni onta) selama tujuh tahun.
Selama itu kami telah mengujicobakan efektivitas air seni onta untuk
melawan sel kanker sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh
International Cancer Institute,” katanya menjelaskan.
Menurut hasil studinya yang telah diterbitkan perihal masalah
tersebut, uji klinis yang dilakukan timnya terhadap pasien menunjukkan
bahwa obat (dalam bentuk kapsul dan sirup) yang diberikan, tidak
memberikan efek samping yang berbahaya.
Pada kasus seorang pasien relawan pengidap kanker paru-paru,
obat yang diberikan mampu memperkecil ukuran tumor hingga setengahnya
hanya dalam waktu satu bulan. Sang pasien dan beberapa orang lain yang
sama, penyakitnya sekarang ini masih dalam perawatan.
Dengan memperhatikan saran yang ditemukan dalam hadits tersebut, Dr.
Khorshid mengkombinasikan sejumlah susu dan air seni onta untuk membuat
obatnya dan fokus pada beberapa jenis kanker tertentu, seperti kanker
paru-paru, kanker darah, kanker perut, kanker usus besar, tumor otak,
dan kanker payudara.
Ia menyarankan seluruh pasien relawan untuk menggunakan susu dan air
seni onta segar. Keduanya diminum secara terpisah dalam jangka waktu
tertentu, dan kemudian digabung.
Penyakit lain yang diteliti meliputi vitiligo (kurangnya zat warna
pada sejumlah tempat di kulit), eksim, dan psoriasis (penyakit autoimune
yang mempengaruhi kulit dan persendian).
Namun, Dr. Khorshid hanya akan memberikan resep pengobatan itu kepada
pasien di luar pasien relawan, jika perusahaan farmasi sudah memiliki
izin untuk obat tersebut. Sekarang ini obatnya masih dalam proses
pengujian.
“Kami menyediakan obat dalam bentuk salep, kapsul, sirup, shampo,
sabun dan gel untuk mengobati penyakit-penyakit yang sudah disebutkan,
jika sudah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan dan diproduksi
massal oleh pabrik farmasi,” katanya.
Hasil kajian Dr. Khorshid telah mendapat persetujuan formal dari Komite Etika Penelitian Ilmiah di KAAU.
Penelitan itu juga menghasilkan medali emas bagi tim peneliti atas
inovasinya, yang diberikan oleh Kerajaan pada tahun 2008. Dan obatnya
terpilih sebagai salah satu dari enam inovasi terbaik dari 600 inovasi
yang diajukan dalam International Innovation and Technology Exhibition
(ITEX) 2009 yang diselenggarakan di Malaysia pada bulan Mei.
Refrensi :
www.hidayatullah.com
HasnulHadiAhmad.Com
HasnulHadiAhmad.Com