Subhanallah, tidak ada
yang dapat menghalangi hidayah Allah kepada siapapun. Begitu kerasnya
hati seseorang dan begitu gencarnya permusuhannya dengan agama Allah,
tapi kalau sudah Allah menurunkah hidayah, tidak ada seorang pun yang
sanggup menyesatkannya.
Kita sangat akrab dengan kisah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Dimana sebelum masuk Islam, ia amat membenci Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tapi setelah Masuk Islam, ia menjadi pembela Islam di garis depan.
Kisah Keislaman Joseph Cohen
Kita sangat akrab dengan kisah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Dimana sebelum masuk Islam, ia amat membenci Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tapi setelah Masuk Islam, ia menjadi pembela Islam di garis depan.
Kisah Keislaman Joseph Cohen
Begitu juga dengan seorang Rabi Yahudi
yang satu ini. Namanya Joseph Cohen. Ia meninggalkan komunitas yahudi
dan masuk ke barisan dakwah Islamiyyah. Orang yahudi pun mengatkan bahwa
dia gila.
Kini nama hijrahnya adalah Yusuf
Muhammad Khattab. Yusuf adalah orang Amerika yang hijrah ke entitas
Israel. Ia termasuk anggota gerakan yahudi ekstrim Shas. Pria yang
berusia 36 tahun ini memulai kisah keislamannya dengan persahabatannya
di internet dengan Muslim Kuwait.
....Hingga sebagian di antara mereka mengatakan bahwa seharusnya Joseph dibawa ke rumah sakit jiwa...
Tekanan yang dihadapi setelah masuk Islam
Persahabatan mereka berdua berlangsung
selama dua tahun. Orang Kuwait itu menjelaskan kepadanya tentang Islam.
Orang Kuwait itu pun mennuntunnya ke salah satu ulama di Yerusalem.
Kemudian yahudi tersebut belajar Al-Qur’an dengan bahasa inggris.
Setelah itu, ia dan keluarganya menyatakan keislaman.
Dan tentang sikap orang yahudi saat
mengtahui ia masuk Islam, Khattab menyebutkan bahwa ia masuk Islam
seakan – akan terjadi angin ribut di forum - froum kelompok yahudi,
khususnya Shas. Hingga sebagian di antara mereka mengatakan bahwa
seharusnya Joseph dibawa ke rumah sakit jiwa.
Dia juga menceritakan kesewenang –
wenangan kementerian dalam negri dalam berinteraksi dengannya setela ia
masuk Islam. Ia kehilangan hak identitasnya yang baru dan mendapatkan
hak – haknya melalui Pusat Yerusalem untuk Hak Sosial dan Ekonomi.
Kesulitan yang paling berat yang ia
hadapi adalah datang dari kedua orang tuanya. Mereka berdua terus
menghasut Yusuf dan mencegahnya dari agama. Dan sekarang Rabbi yang
masuk Islam itu terus berkiprah melalui asosiasi sosial Islam di
Yerusalem.(usamah/islam,Voa-islam.com)