Gelombang Islamphobia kembali muncul di Inggris setelah sebuah kepala
babi dibuang di sebuah masjid di Leicester, menunjukkan terjadinya
tekanan terhadap komunitas Muslim atas efek tumbuhnya partai sayap kanan
di negara Eropa.
"Kami terkejut dan sedih dengan perkembangan ini,"ujar imam masjid As Salaam, Mohammed Lockhat mengatakan kepada Guardian pada hari Jumat, 28 Desember, sebagaimana dilansir onislam.net.
"Ini sangat diskriminatif dan menyerang agama. Setiap hari kita melihat orang-orang yang berdiri di luar, pengunjuk rasa melemparkan penghinaan, pelecehan rasis."
Mengejutkan minoritas muslim, kepala babi ditemukan oleh jamaah di masjid As Salaam di daerah Lodge Thurnby pada jam 7.30. Insiden itu terjadi di tengah ketegangan atas rencana kelompok muslim untuk membuka pusat Islam di bekas sebuah pondok Pramuka di tengah masyarakat. Pusat Islam direncanakan untuk membagikan makanan, membantu masalah ketergantungan alkohol dan obat-obatan serta tempat pendidikan Islam.
Protes terjadi tidak hanya dari masyarakat setempat tapi juga dari kelompok sayap kanan EDL (English Defence League ) dan British National party yang pemimpinnya Nick Griffin mengunjungi daerah itu pada bulan Agustus.
Selanjutnya Dewan kota dan pihak As Salaam akan mengadaken pertemuan dan menghasilkan keputusan yang diharapkan keluar pada bulan Januari nanti.
Polisi juga telah melakukan penyelidikan di Leicester terkait meningkatnya aktivitas kelompok sayap kanan dalam beberapa bulan terakhir.(Muslimdaily)
"Kami terkejut dan sedih dengan perkembangan ini,"ujar imam masjid As Salaam, Mohammed Lockhat mengatakan kepada Guardian pada hari Jumat, 28 Desember, sebagaimana dilansir onislam.net.
"Ini sangat diskriminatif dan menyerang agama. Setiap hari kita melihat orang-orang yang berdiri di luar, pengunjuk rasa melemparkan penghinaan, pelecehan rasis."
Mengejutkan minoritas muslim, kepala babi ditemukan oleh jamaah di masjid As Salaam di daerah Lodge Thurnby pada jam 7.30. Insiden itu terjadi di tengah ketegangan atas rencana kelompok muslim untuk membuka pusat Islam di bekas sebuah pondok Pramuka di tengah masyarakat. Pusat Islam direncanakan untuk membagikan makanan, membantu masalah ketergantungan alkohol dan obat-obatan serta tempat pendidikan Islam.
Protes terjadi tidak hanya dari masyarakat setempat tapi juga dari kelompok sayap kanan EDL (English Defence League ) dan British National party yang pemimpinnya Nick Griffin mengunjungi daerah itu pada bulan Agustus.
Selanjutnya Dewan kota dan pihak As Salaam akan mengadaken pertemuan dan menghasilkan keputusan yang diharapkan keluar pada bulan Januari nanti.
Polisi juga telah melakukan penyelidikan di Leicester terkait meningkatnya aktivitas kelompok sayap kanan dalam beberapa bulan terakhir.(Muslimdaily)