Bagi dunia Barat, Vasco da Gama adalah pahlawan. Namun, ada satu peristiwa mengerikan yang melibatkan bangsawan Portugis penjelajah India dan Afrika itu.
Buku berjudul 'The Last Crusade: The Epic of Voyages Vasco da Gama' karya penulis Nigel Cliff memaparkan aib da Gama. Dalam bukunya, Cliff menuliskan keberhasilan da Gama saat memimpin ekspedisi dari Eropa ke India pada 1498. Ia juga menyebutkan penjelajah dunia asal Portugal ini adalah salah satu tentara salib.
"Pada ekspedisi berikutnya, dengan jumlah 15 armada kapal bersenjata mencapai India pada Oktober 1502. Dalam eskpedisi keduanya, da Gama berencana mencegat kapal Arab," tulis mantan editor Harper’s magazine, seperti dikutip bloomberg.com, Jumat (7/9).
The Miri, demikian nama kapal itu, berangkat dari Makkah membawa pedagang kaya asal Kolkata, India. Mereka menegosiasikan kebebasan mereka dengan emas dan rempah-rempah. Namun, tawaran itu tidak membuahkan hasil. Da Gama menolak lobi mereka.
Cliff menulis para muslimah sembari mengangkat bayi mereka memohon belas kasihan kepada da Gama. Tapi permintaan para muslimah tak dituruti. Semua penghuni kapal dibantai pasukan da Gama dengan cara dibakar hidup-hidup bersama kapal tersebut. Setelah menjarah kapal, armada da Gama hanya menyisakan 17 anak yang selanjutnya dibaptis.
"Menurut saksi mata, jeritan penumpang terdengar hebat. Miri kemudian dibakar dengan sisa 300 penumpang di dalamnya. Sangat kejam dan tanpa belas kasihan sedikit pun," tulis Cliff.
Sumber : Republika
Buku berjudul 'The Last Crusade: The Epic of Voyages Vasco da Gama' karya penulis Nigel Cliff memaparkan aib da Gama. Dalam bukunya, Cliff menuliskan keberhasilan da Gama saat memimpin ekspedisi dari Eropa ke India pada 1498. Ia juga menyebutkan penjelajah dunia asal Portugal ini adalah salah satu tentara salib.
"Pada ekspedisi berikutnya, dengan jumlah 15 armada kapal bersenjata mencapai India pada Oktober 1502. Dalam eskpedisi keduanya, da Gama berencana mencegat kapal Arab," tulis mantan editor Harper’s magazine, seperti dikutip bloomberg.com, Jumat (7/9).
The Miri, demikian nama kapal itu, berangkat dari Makkah membawa pedagang kaya asal Kolkata, India. Mereka menegosiasikan kebebasan mereka dengan emas dan rempah-rempah. Namun, tawaran itu tidak membuahkan hasil. Da Gama menolak lobi mereka.
Cliff menulis para muslimah sembari mengangkat bayi mereka memohon belas kasihan kepada da Gama. Tapi permintaan para muslimah tak dituruti. Semua penghuni kapal dibantai pasukan da Gama dengan cara dibakar hidup-hidup bersama kapal tersebut. Setelah menjarah kapal, armada da Gama hanya menyisakan 17 anak yang selanjutnya dibaptis.
"Menurut saksi mata, jeritan penumpang terdengar hebat. Miri kemudian dibakar dengan sisa 300 penumpang di dalamnya. Sangat kejam dan tanpa belas kasihan sedikit pun," tulis Cliff.
Sumber : Republika