Mark Gonzales adalah Muslim, keturunan Hispanik dan penyair. Ketiga elemen penting dalam dirinya itu memperkuat dakwah dan karya yang dijalankannya.
Sebagai penyair, ia gunakan kemampuannya meracik kata untuk menyembuhkan trauma sejarah dan pergeseran wacana publik. Ia seorang hispanik yang memeluk Islam.
Tidak terbantahkan, ia seorang minoritas dalam minoritas. Hal yang mungkin tak terbayangkan siapapun. Tapi Islam mempermudah perjuangannya.
"Saya menjadi Muslim ketika usia 20 tahun. Saya banyak berbicara dengan masyarakat dari beragam budaya. Islam membuat jiwaku lebih baik," kata dia seperti dikutip sbs.com.
Kini, pria yang menyandang gelar master pendidikan ini tahu bagaimana mendidik masyarakat melalui budaya. Aksinya yang diunggah dalam jejaring sosial Youtube membuat decak kagum yang melihat. Sejak itu, ia banyak diundang untuk pembicara.
PBB sendiri mengundangnya sebagai pemateri dalam dialog bertajuk 'Pendekatan Kreatif untuk pencegahan bunuh diri'. Ia juga mendapat pujian dari aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dari seluruh dunia.
Banyak orang melihat misinya tidak jelas. Yang pasti, ia mencoba untuk menyuntikan inspirasi diantara Muslim muda di seluruh dunia melalui puisi dan identitasnya.
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID
Sebagai penyair, ia gunakan kemampuannya meracik kata untuk menyembuhkan trauma sejarah dan pergeseran wacana publik. Ia seorang hispanik yang memeluk Islam.
Tidak terbantahkan, ia seorang minoritas dalam minoritas. Hal yang mungkin tak terbayangkan siapapun. Tapi Islam mempermudah perjuangannya.
"Saya menjadi Muslim ketika usia 20 tahun. Saya banyak berbicara dengan masyarakat dari beragam budaya. Islam membuat jiwaku lebih baik," kata dia seperti dikutip sbs.com.
Kini, pria yang menyandang gelar master pendidikan ini tahu bagaimana mendidik masyarakat melalui budaya. Aksinya yang diunggah dalam jejaring sosial Youtube membuat decak kagum yang melihat. Sejak itu, ia banyak diundang untuk pembicara.
PBB sendiri mengundangnya sebagai pemateri dalam dialog bertajuk 'Pendekatan Kreatif untuk pencegahan bunuh diri'. Ia juga mendapat pujian dari aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dari seluruh dunia.
Banyak orang melihat misinya tidak jelas. Yang pasti, ia mencoba untuk menyuntikan inspirasi diantara Muslim muda di seluruh dunia melalui puisi dan identitasnya.
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID